Rabu, 05 Maret 2008

Manfaat Cokelat Bagi Kesehatan

Mengkonsumsi cokelat telah lama divonis sebagai penyebab kegemukan dan timbulnya jerawat di kalangan remaja. Akan tetapi hasil penelitian membuktikan bahwa cokelat justru memiliki beberapa manfaat penting bagi tubuh kita. Cokelat mengandung senyawa alkaloida seperti theobromine dan phenethylamine, yang mempunyai efek fisiologis pada badan kita.

Serangkaian penelitian telah menghubungkan konsumsi cokelat dengan meningkatnya hormon serotonin di dalam otak,
yang menimbulkan perasaan rileks pada tubuh kita. Ilmuwan mengakui bahwa mengkonsumsi dark chocolate, dalam jumlah yang tidak berlebihan (kira-kira 100g/hari), dapat menurunkan tekanan darah. Dark Chocolate juga baru-baru ini dipromosikan manfaatnya bagi kesehatan karena mengandung sejumlah antioxidant (Flavonoid) yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas, sehingga bersifat anti-kanker.

Kandungan senyawa flavonoid, epicatechin dan gallic acid dalam cokelat, juga baik untuk kesehatan kardio/jantung karena menurunkan resiko terjadinya serangan jantung. Akan tetapi harus diperhatikan juga, bahwa mengkonsumsi Milk Chocolate atau White Chocolate dalam jumlah banyak justru dapat berdampak buruk pada kesehatan kita karena kandungan lemak dan gulanya cukup tinggi pada kedua jenis olahan cokelat tersebut. Selain itu, cokelat termasuk makanan berkalori tinggi, sehingga asupan kalori dari coklat ini apabila dalam jumlah yang lumayan banyak, harus diimbangi dengan pengurangan asupan kalori dari bahan makanan lain yang kita konsumsi sehari-hari.

Jenis penyakit lain yang dapat diobati dengan zat yang terkandung dalam cokelat antara lain batuk dan diare. Kandungan Theobromine dalam cokelat disebut-sebut 1/3 kali lebih efektif daripada Codeine, obat batuk yang paling unggul. Cokelat juga telah digunakan oleh orang-orang eropa dan amerika latin selama ratusan tahun untuk mengobati diare, karena kandungan Flavonoid nya dapat menghambat terbentuknya cairan yang menyebabkan diare.

Kesimpulannya, mengkonsumsi cokelat jg baik untuk kesehatan kita terutama untuk jenis Dark Chocolate yang kaya akan senyawa anti-kanker Flavonoid.

Jangan takut makan coklat! (-_^)
Dari pohon sampai ke perut,
Bagaimana sepotong cokelat dihasilkan..

Dua per tiga dari seluruh produksi kakao dunia berasal dari daerah Afrika barat, dimana 43% nya berasal dari negara Pantai Gading. Cokelat berasal dari bijih yang terdapat di dalam buah pohon cokelat. Bijih pohon cokelat mempunyai suatu rasa pahit yang pekat, dan harus difermentasikan selama 3-7 hari untuk memperbaiki citarasanya.
Proses pengolahan selanjutnya setelah difermentasikan bijih cokelat dikeringkan, dibersihkan, dan dipanggang, kemudian

dihilangkan cangkangnya, untuk menghasilkan butiran cokelat. Butiran ini kemudian dihaluskan dan dicairkan, untuk menghasilkan cokelat murni dalam bentuk cair (Cocoa Liquor). Cokelat cair ini kemudian dapat diproses lebih lanjut menjadi dua jenis olahan, cocoa padat (cocoa solids) dan mentega cocoa (cocoa butter).

Cokelat Murni, mengandung bahan utama cocoa padat dan mentega cocoa dalam perbandingan komposisi yang bervariasi. Sebagian besar produk olahan coklat yang kita konsumsi hari ini adalah dalam bentuk coklat manis, yang mengkombinasikan coklat dengan gula, yang kemudian dikombinasikan dengan beberapa bahan lainnya untuk menghasilkan bermacam-macam produk olahan cokelat.

Dark Chocolate terbuat dari mentega cocoa, gula, cocoa liquor, dan (kadang-kadang dibubuhkan) vanilla. Dark Chocolate biasanya mengandung sampai 70 % cocoa.
Cokelat Susu (Milk Chocolate) terbuat dari mentega cocoa, gula, cocoa liquor, susu, dan vanilla. Milk Chocolate biasanya mengandung sampai 50 % cocoa.
Coklat putih (White Chocolate) terbuat dari mentega cocoa, gula, susu, dan vanilla, akan tetapi tidak mengandung cocoa padat ( Sehingga tidak dianggap sebagai cokelat "tulen"). White Chocolate biasanya hanya mengandung sampai 33 % cocoa.

Cokelat telah menjadi salah satu rasa yang yang paling populer dan digemari di dunia. Pemberian hadiah coklat yang dicetak ke dalam berbagai macam bentuk sudah menjadi suatu kebiasaan pada hari libur tertentu. Telur dan kelinci coklat populer pada Hari Paskah, bentuk koin pada hari Hanukkah, Sinterklas pada saat Natal, dan bentuk hati/jantung pada Hari kasih sayang (Valentine's Day). Coklat juga diolah menjadi hidangan panas dan dingin, misalnya cokelat susu dan cokelat panas.
Sejarah Cokelat Dunia

Cokelat diproduksi dari bijih pohon cokelat yang tumbuh di daerah tropis dan berasal dari daerah dataran rendah tropis di Amerika Selatan. Tanaman
cokelat telah dibudidayakan selama 3000 tahun di Amerika Tengah dan Mexico, dengan penggunaan paling awal yang terdokumentasikan pada sekitar tahun 1100-1400 SM, menurut sebuah situs arkeologi yang ditemukan di Puerto Escondido, Honduras. Orang-orang Mesoamerican (yaitu orang-orang Maya dan Aztec)lah yang pertama kali membuat minuman dari bahan cokelat.

Kata "Chocolate" berasal dari orang Aztec Mexico, yang diambil dari bahasa Nahuatl "xocolatl" yang berasal dari dua suku kata, xocolli yang berarti
pahit, dan atl yang berarti air. Sehingga xocolatl berarti air pahit . Orang-orang Aztec menghubungan cokelat dengan Xochiquetzal, dewi kesuburan. Cokelat juga dihubungkan dengan dewa kesuburan bangsa Maya.

Pada masa Pre-columbian mesoamerica, cokelat dianggap sebagai suatu komoditi mewah dan bahkan bijih kakao sempat digunakan sebagai alat tukar serupa
mata uang oleh bangsa Aztec. Misalnya saja, seekor ayam kalkun dihargai dengan 100 bijih kakao, sementara sebutir buah alpokat segar dihargai 3 bijih kakao.